Gelaran FFB ke-38, Momentum Rayakan Ptensi Perfilman, Budaya & Pariwisata Kabupaten Bandung

Gelaran FFB ke-38, Momentum Rayakan Ptensi Perfilman, Budaya & Pariwisata Kabupaten Bandung

Wargi Kabupaten Bandung…

Wakil Bupati Bandung Ali Syakieb menerima audiensi dari perwakilan panitia Festival Film Bandung (FFB) di ruang rapatnya. Pertemuan ini membahas rencana penyelenggaraan FFB 2025 yang akan dipusatkan di Kabupaten Bandung, sekaligus menjadi tonggak baru dalam perjalanan festival film bergengsi ini.

Dalam audiensi tersebut, pihak Humas FFB menyampaikan bahwa pemilihan Kabupaten Bandung sebagai lokasi penyelenggaraan FFB tahun ini bukan tanpa alasan. Kabupaten Bandung memiliki nilai historis yang kuat dalam perkembangan perfilman Indonesia. Tercatat, pada tahun 1987, sejarah FFB bermula di wilayah ini. Momentum tersebut menjadi dasar kuat bagi FFB untuk memperluas cakupan dan kembali merangkul akar sejarah perfilman nasional.

“Festival Film Bandung ke-38 ingin menyoroti kembali sejarah FFB yang berakar dari Kabupaten Bandung. Ini bukan hanya sebuah pergeseran lokasi, tetapi juga upaya untuk membumikan kembali budaya dan sejarah daerah dalam dunia perfilman nasional,” ujar humas FFB.

Terkait hal tersebut, wakil bupati menyambut baik rencana tersebut dan menyampaikan dukungan penuh dari Pemkab Bandung. Menurutnya, penyelenggaraan FFB di Kabupaten Bandung bukan hanya tentang prestise sebuah festival, tetapi juga tentang dampak luas yang bisa dihadirkan, terutama dalam mengangkat kebudayaan, pariwisata, dan ekonomi kreatif daerah.

Beliau juga meminta agar panitia FFB berkolaborasi secara aktif dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta dinas terkait lainnya. Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah penguatan unsur budaya lokal dalam acara pembukaan, serta penayangan video potensi wisata Kabupaten Bandung yang mampu menyampaikan pesan kuat kepada penonton.

“Saya ingin videonya bisa menggambarkan betapa besar potensi wisata kita, dari alam, budaya, sampai lokasi-lokasi yang bisa digunakan sebagai latar pembuatan film, sinetron, hingga FTV. Kabupaten Bandung bisa menjadi destinasi wisata sekaligus pusat produksi kreatif,” tambahnya.